Hampir sama dengan komponen bangunan lainnya, plafon pun terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan desain dan arsitektur. Perkembangan tidak hanya pada model dan desainnya, tetapi juga pada bahan yang digunakan. Contohnya jika dulu tembok / dinding rumah terbuat dari bata merah dan batako, kini sudah ada namanya hebel atau bata ringan.
Jika dulu masyarakat hanya mengenal plafon dari asbes, triplek, gypsum dna sejenisnya, kini juga mulai diproduksi bahan plafon dari Glassfiber Reinforced Cement (GRC). Bahkan dewasa ini, plafon GRC sudah mulai banyak digunakan untuk aplikasi plafon rumah. Keunggulan plafon GRC ini terletak pada ketahanannya terhadap api dan air, ringan, luwes dan proses pengerjaannya yang cukup mudah. Sedangkan kekurangannya yaitu tidak tahan benturan dan mudah retak. Karenanya sedikit saja plafon GRC ini terkena jatuhan benda cukup berat, dipastikan akan jebol atau minimal retak.
Jika memakai plafon GRC mudah jebol dan retak, kini muncul plafon berbahan dasar metal. Bahan dasar dari plafon metal ini adalah lempengan metal tipis yang diemboss sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian ditambah finishing dengan cat minyak. Untuk saat ini, motif atau corak ukir pada plafon metal lebih dominan dengan unsur klasik. Kelebihan plafon metal yaitu anti air, anti rayap dan tahan lama. Cuma harganya dipastikan lebih mahal.
Dari berbagai model, jenis, dan bahanplafon yang ada di pasaran, apapun yang dipilih, sebaiknya disesuaikan dengan tema rumah. Yang terpenting, jangan sampai memilih plafon yang pemasangannya ribet alias tidak mudah dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Sementara untuk motif, disesuaikan dengan tema rumah utamanya.
Semoga informasi ini berguna bagi Anda semua dalam mewujudkan rumah idaman Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar